Menurut AMA (American Marketing Association: 2011), pemasaran merupakan kegiatan pemasar untuk menjalankan suatu bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Agar dapat mencapai tujuan pemasaran, yaitu memuaskan customer’s needs & wants, organisasi perlu merumuskan Marketing Plan yang efektif.
Salah satu bagian yang terpenting di dalam Marketing Plan adalah Marketing Mix (Bauran Pemasaran). Kotler (2000), mendefinisikan bauran pemasaran sebagai kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Sementara menurut Marius P. Angipora (1999), bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Jerome Mc-Carthy (2004), merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 komponen P (Product, Price, Promotion dan Place) yang dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Produk
Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
2. Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:
a) Untuk bertahan hidup.
b) Untuk memaksimalkan laba.
c) Untuk memperbesar market share.
d) Mutu produk.
e) Karena pesaing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga:
a) Kebutuhan dana
b) Persaingan
c) Kebijaksanaan pemerintah
d) Target laba yang diinginkan
e) Jangka waktu
f) Kualitas jaminan
g) Reputasi perusahaan
h) Produk yang kompetitif
i) Hubungan baik
3. Place / Saluran Distribusi
Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen atau si pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:
a) Saluran langsung: Produsen → konsumen
b) Saluran tidak langsung:
a. Produsen → Pengecer → Konsumen
b. Produsen → Pedagang besar / menengah → Pengecer → Konsumen
c. Produsen → Pedagang besar → Pedagang menengah → Pengecer → Konsumen
4. Promosi
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Dalam tulisan ini kita akan sedikit membahas secara ringkas mengenai promosi atau yang sering disingkat dengan promo yang sudah pasti tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan dilakukannya kegiatan promosi perusahaan, organisasi atau individual yang melakukan usaha mengharapkan adanya peningkatan angka penjualan dan keuntungan. Beberapa contoh-contoh promosi / promo dalam keseharian kita:
· Kirim 1 sms dapat 5 sms ke sesama operator
· Beli satu bungkus cukuran kumis dapat satu gratis
· Beli 3 barang Rp. 10.000,- beli satu barang Rp. 4.000,-
· Diskon 70% untuk produk pakaian tertentu di department store
· Beli paket fast food di sore hari dapat harga khusus
· Pasang iklan di tv dan radio agar banyak orang tahu produk perusahaan
Definisi Promosi
Banyak yang mencoba mendefinisikan promosi sesuai dengan disiplin ilmu dan perspektif mereka. Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Menurut Stanson (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklarian, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Sedang menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pora calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Lain halnya dengan Wikipedia (2011) yang mendefinisikan promosi sbb:
“It is the communication link between sellers and buyers for the purpose of influencing, informing, or persuading a potential buyer's purchasing decision.”
Tujuan Promosi
Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
1. Menginformasikan
· Menginformasikan ke pasar mengenai produk terbaru
· Mendeskripsikan pelayanan yang tersedia
· Mengemukakan manfaat terbaru dari sebuah produk
· Meluruskan pendapat yang keliru terhadap produk dan perusahaan
· Menginformasikan ke pasar mengenai perubahan harga jual
· Mengurangi ketakutan buyer terhadap produk kita
· Menjelaskan bagaimana produk tersebut dapat diambil manfaatnya
· Membangun image perusahaan.
2. Membujuk
· Membangun brand preference.
· Merayu buyers untuk melakukan pembelian saat ini
· Meningkatkan pemilihan terhadap merek kita
· Membujuk buyers untuk melakukan transaksi penjualan
· Merubah persepsi buyer terhadap atribut – atribut produk kita
3. Mengingatkan
· Mengingatkan buyers mengenai kemungkinan penggunaan produk kita di masa depan
· Menempatkan produk kita ke dalam ingatan buyers pada saat penjualan menurun
· Mengingatkan buyers dimana bisa membeli produk kita
· Menjaga produk kita agar menjadi nomor satu dibenak buyers (top-of-mind)
Bentuk Promosi
Terdapat 2 (dua) tipe promosi, yaitu:
1. Above the line promotion: Promosi yang menggunakan mass media (e.g. TV, radio, koran, internet, mobile phones, dan, secara historis, lagu ilustrasi produk atau jasa) dimana perusahaan atau pengiklan membayar advertising agency tertunjuk untuk menempatkan iklan produk atau jasa perusahaan tersebut
2. Below the line promotion: Bentuk promosi selain yang tersebut di atas. Ini dimaksudkan agar konsumen mengetahui bahwa terdapat bentuk promosi di sekitar mereka. Contoh dari tipe ini adalah sponsorship, penempatan produk, testimonials, promosi penjualan, merchandising, direct mail, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, pameran / trade shows.
Bauran Promosi (Promotional Mix)
Menurut Kotler dan Gary A. (2000). Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Kotler (2005: 264-312), mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu:
1. Advertising : merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster.
2. Sales Promotion: berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah titik/lokasi penting pemasaran, bingkisan, discount, kupon belanja.
3. Public relation and publicity: berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Aplikasi dari komponen ini adalah ikut serta atau mengadakan acara - acara tertentu yang sifatnya tidak murni profit orientes dengan instansi lain, misalkan dengan menggelar acara malam bakti sosial atau penggalangan dana.
4. Personal Selling: Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan. Contohnya adalah Sales presentations, pertemuan / seminar penjualan. Intinya adalah dapat bertatap muka secara langsung atau melalui telepon.
5. Direct marketing: penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Referensi
Berbagai sumber di Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar